Kamis, 17 Februari 2011

Gaya Hidup Sehat Dengan Bersepeda


Sering kita mendengar berita duka dari teman,tetangga, kolega, saudara, atau kenalan kita atas kematian seseorang yang disebabkan karena stroke atau sakit jantung. Jadi,sepertinya, memang tidak mengherankan fenomena ini bagi kita tidak asing. Fenomena ini sebenarnya dikonfirmasi oleh temuan hasil RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar), sebuah hasil survey kesehatan skala nasional yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), DEPKES, yang baru diluncurkan hasilnya kemarin tanggal 2 Desember 2008.

Hasil laporan RISKESDAS itu, mengemukakan distribusi kematian secara nasional disumbang paling besar oleh penyakit strok, disusul dengan TB, Hipertensi dan lain-lainnya. Terutama untuk kelompok umur 45 ke atas, penyebab kematian adalah Strok.


Dan sebenarnya penyakit seperti strok ini tidak pandang bulu di daerah perdesaan ataupun di perkotaan. Tiga besar penyebab kematian di perkotaan adalah strok, diabetes dan hipertensi, sedangkan di perdesaan, strok, TB dan hipertensi.




Trend Mengkhawatirkan

Menarik pula diamati ketika kita melihat data trend distribusi penyebab kematian menurut kelompok penyakit, di mana terjadi pergeseran kecenderungan bertambahnya penyakit tidak menular sepanjang tahun sejak 1995 sampai 2007, sedangkan penyakit menular malah berkurang. Ini menunjukkan ada perbaikan upaya pemberantasan penyakit menular, namun kurang mengantisipasi penyakit-penyakit tidak menular (yang di dalamnya meliputi strok, hipertensi, diabetes mellitus, dan berbagai penyakit jantung).




Penyakit-penyakit tidak menular seperti itu yang selama ini menjadi silent-killer. Diam-diam merayap membunuh satu persatu orang di sekitar kita, atau bahkan kita sendiri. Perubahan gaya hidup ditengarai menjadi biang kerok ini, termasuk yang utama adalah perubahan kebiasaan konsumsi makanan dan kebiasaan beraktivitas.

Selain menjaga asupan makanan tentunya kita harus cukup beraktivitas yang menyehatkan, karena dengan aktivitas yang cukup, kita dapat memperkuat sistem kerja jantung dan pembuluh darah serta mengatur berat badan (yang sering menjadi faktor resiko penyakit diabetes, jantung, dan hipertensi. Dari data RISKESDAS, ditemukan bahwa sebagian masyarakat Indonesia, hampir setengahnya (48,2%)kurang melakukan aktifitas fisik (aktifitas fisik yang dilakukan berulang-ulang sekurangnya 150 menit selama 5 hari dalam 1 minggu). Intinya adalah melakukan aktifitas fisik adalah penting, dengan cara berolahraga.


Perubahan Kebiasaan Beraktivitas

Seringnya penyakit disebabkan oleh karena ketidak seimbangan metabolisme. Ketidakseimbangan metabolisme biasanya disebabkan karena perubahan kebiasaan beraktivitas.

Sebagian besar dari kita pasti mengalami saat-saat di masa muda kita yang penuh beragam keaktifan. Ikut tim basket, volley, atau sepakbola di SMA atau masa kuliah. Aktif jadi anggota klub/ektrakurikuler olahraga. Aktif jadi pengurus senat, ke sana kemari. Jalan-jalan ke berbagai tempat, plesiran, naik gunung, ikut penelitian. Dan macam-macam lagi. Tapi ketika lulus kuliah, dan masuk dunia kerja, sebagian besar dari kita langsung mendapatkan perubahan. Kegiatan-kegiatan seperti itu jadi seperti kemewahan. Dan kita tenggelam dalam gaya hidup beraktifitas yang lain.

Coba kita amati, kebanyakan dari kita yang sudah mulai menjadi pekerja selama beberapa tahun. Kita berangkat pagi pulang petang. Di perjalanan, kalau mengendarai kendaraan bermotor seperti mobil, aktifitas kita hanya buka pintu, kemudian duduk depan kemudi lantas konsentrasi. Paling-paling aktifitas kita cuman injak kopling, oper transmisi dan putar kemudi. Kalau mobil perseneling otomatis, lebih enak lagi. Gak perlu injak kopling. Begitu pula pengendara motor. Aktifitasnya mungkin agak lebih banyak sedikit, kalau iseng meliuk-liuk diantara kemacetan. Saya rasa aktifitas macam itu kurang cukup signifikan. Kalau sampai kantor, ya sudah, duduk depan computer, baca-baca dokumen, tulis sana, tulis sini. Kalau keluar kantor misalnya urusan kerja, paling tinggal masuk mobil kantor, terus kembali lagi di balik kemudi saja. Tak ada keaktifan yang signifikan.

Memang sih, ada beberapa pekerja yang menyempatkan diri untuk berolahraga di pusat kebugaran. Tapi gak banyak dibandingkan mereka yang habis waktunya di pekerjaan dan di perjalanan, sehingga untuk berolahraga di pusat kebugaran adalah suatu kemewahan besar bagi banyak orang. Dan kebanyakan pusat kebugaran diisi oleh mereka pekerja muda yang tidak terlalu sibuk. Bagaimana dengan mereka para pekerja yang harus kejar setoran berjibun. Yang habis waktunya karena lembur dan perjalanan dari kantor ke rumah atau sebaliknya.

Alhasil, tak jarang saya temui teman-teman lama yang berubah bentuk fisiknya ketika beberapa tahun bekerja. Ada yang membulat, melebar, dan menjabar, menjadikan faktor resiko bagi segala macam penyakit. Mereka itu lah yang kehilangan ritme aktifitas mereka yang tadinya cukup beraktifitas yang menyehatkan.


Bersepeda sebagai gaya hidup bagi pekerja dan masyarakat

Jadi, jelas beraktifitas yang menyehatkan atau berolahraga adalah sebuah kewajiban dan harus menjadi gaya hidup. Sebagai pekerja, sangat bisa dibilang, bersepeda ke dan dari tempat kerja (bike to work) adalah opsi yang paling bijaksana sebagai upaya membangun gaya hidup beraktifitas secara menyehatkan.

Dalam hal ini, dengan bike to work, tidak ada alasan masalah waktu luang, karena bike to work berarti mentransfer waktu yang digunakan selama perjalanan menggunakan kendaraan bermotor (yang kurang ada unsur aktifitas fisiknya) menjadi waktu beraktifitas olahraga dengan sepeda, yang tentunya dengan aktifitas fisik yang lebih dari cukup untuk menjaga kesehatan kita. Tentunya ini lebih efektif dan efisien dibandingkan ke pusat kebugaran, toh yang dicari juga mesin treadmill dan sepeda statis.

Ada beberapa kesaksian dari para pekerja bersepeda yang mengalami pemulihan kesehatan. Yang tadinya sering kumat asma, mendadak hilang kambuhnya. Belum lagi mereka yang girang karena mencatatkan kadar kolesterol dan gula yang berkurang karena rutin bersepeda.

Dan yang paling terpenting adalah bagaimana mencoba membangun pikiran sehat ke dalam diri sendiri, membangun sugesti dan positive thinking untuk menjadi stimulus bagi bagian otak kita (hipothalamus) yang bisa mengendalikan sistem kerja metabolisme, sistem imun dan sistem kesehatan tubuh kita. Dan sepertinya dengan gaya hidup berolahraga seperti bike to work ini, secara tidak langsung mempengaruhi bangunan pikiran kita terhadap tubuh kita sendiri untuk menjadi sehat.

Untuk itu, gaya hidup sehat seperti bike to work ini mestinya wajib dimasyarakatkan. Buat pemerintah, DEPKES mungkin, hal semua tersebut di atas mestinya menjadi momentum untuk terus menggalakkan gaya hidup sehat seperti bike to work ini ke masayarakat luas, selain program kampanye kebiasaan makan sehat dan program deteksi dini penyakit di fasilitas kesehatan di tingkat masyarakat. Karena, walau bagaimanapun, membangun gaya hidup yang sehat sebagai upaya preventif, akan lebih cost-effective.

Jadi wahai pekerja, jangan takut kehilangan ritme keaktifan fisik anda ketika masa-masa jaya anda dulu ketika masih kuliah atau belum bekerja. Juga jangan takut untuk memulai merubah gaya hidup yang menyehatkan dengan mulai bersepeda ke dan dari tempat kerja. Karena yang dibutuhkan hanya kemauan untuk memancalkan pedal sepeda anda. Setelah itu biarkan putaran pedal berikutnya membawa anda menikmati setiap gerak otot, jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan kelenjar keringat yang akan begitu riang menggeretak dan menggelegak namun memberikan penyegaran baru bagi tubuh anda.

Jangan biarkan the silent killer tiba-tiba merampok kesehatan kita.
Karena yang lebih seru dan perlu adalah menularkan gaya hidup bersepeda bagi para pekerja di seantero negeri kita.


Karena bersepeda adalah sebuah gaya hidup,... terutama bagi pekerja.

Salam bersepeda

 

Rabu, 16 Februari 2011

Harga Sepeda Terkini

Semakin tingginya minat masyarakat terhadap sepeda, maka semakin tinggi juga harga sepeda yang berada di pasaran, namun dengan tingginya harga sepeda yang ada sekarang tidak mengurangi  minat dan antusias masyarakat terhadap kebutuhan bersepeda.


Faktor trend juga sangat mempengaruhi harga sepeda terutama jenis dan merk sepeda itu sendiri, semakin tinggi harga sepeda yang di beli, maka akan meningkatkan gengsi si pemakainya, tetapi harga sepeda yang tinggi memang sangat berpengaruh terhadap kualitas sepeda tersebut kalau boleh ambil istilah " uang gak bisa dibohongi ", ini bukan berarti harga sepeda yang murah tidak berkualitas, semua tergantung kebutuhan dan tingkatan, maksudnya bagi seorang profesional ( atlit ) memang punya standar internasional untuk pemakaian jenis dan kualitas sepeda, ini juga berpengaruh terhadap harga sepeda, begitu juga sebaliknya buat pemakai biasa sebaiknya memilih sepeda yang biasa saja sesuai kebutuhan tetapi kualitas bagus, dan harga sepeda jenis ini tidak terlalu mahal 


( silahkan menafsirkan dengan penafsirannya sendiri-sendiri he...he...he... )


Berikut harga sepeda yang penulis dapat dari beberapa toko sepeda yang ada di jakarta mudah-mudahan ada manfaatnya buat yang baru mau bersepeda dan yang sudah bersepeda :

Harga Sepeda Marin Dominican : Rp 5.998.000,-
Harga Sepeda Marin Ignacio 2SP : Rp 6.668.000,-
Harga Sepeda Marin Attack Trail 6.8 : Rp 28.980.000,-
Harga Sepeda Marin East Peak 5.5 : Rp 13.480.000,-
Harga Sepeda Marin B 17 - E : Rp 9.998.000,-
Harga Sepeda Marin Lucas Valley : Rp 8.398.000,-
Harga Sepeda Marin Bob Cat Trail E : Rp 7.498.000,-
Harga Sepeda Marin Pioneer Trail Gen Disc : Rp 4.998.000,-


Harga Sepeda Polygon Collosus AX 10 : Rp 12.000.000
Harga Sepeda Polygon SX 10 : Rp 10.750.000,-
Harga Sepeda Polygon Cozmic CX 10 : Rp 4.300.000,-
Harga Sepeda Polygon Cozmix DX 10 : Rp 3.400.000,-
Harga Sepeda Polygon Helios F100 : Rp 3.500.000,-
Harga Sepeda Polygon Helios 100 : Rp 4.600.000,-
Harga Sepeda Polygon Heist 5.0 : Rp 4.405.000,-
Harga Sepeda Polygon Xtrada 5.0 : Rp 3.675.000,-
Harga Sepeda Polygon Celine 3.0 : Rp 3.575.000,-
Harga Sepeda Polygon Premier 3.0 : Rp 2.545.000,-
Harga Sepeda Polygon Broadway 3.0 : Rp 2.345.000,-
Harga Sepeda Polygon Monarch 3.0 : Rp 1.525.000,-
Harga Sepeda Polygon Blizzard 3.0 : Rp 1.115.000,-


Harga Sepeda Dahon ECO C7 : Rp 3.398.000,-
Harga Sepeda Dahon Speed TR : Rp 11.980.000,-
Harga Sepeda Dahon Jetstream P8 : Rp 9.898.0000,-
Harga Sepeda Dahon Vitesse P18 : Rp 7.598.000,-
Harga Sepeda Dahon MU UNO : Rp 5.198.000,-
Harga Sepeda Dahon Espresso : Rp 4.148.000,-








Kayaknya daftar harga sepeda yang bisa di infokan segitu aja dulu soalnya kalau dibahas di sini semua terlalu banyak merek sepeda yang beredar ( tar di kira jualan lagi.... ha....ha... ) sisanya buat yang belum didata disini lain kali aja ya atau di cari sendiri aja deh harga sepedanya


Semoga ada pencerahan mengenai harga sepeda... selamat berburu sepeda !! 

Istilah Asing Untuk Komponen Sepeda



Dipasaran atau toko-toko banyak komponen sepeda disebutkan dengan istilah berbahasa asing (bhs inggris), ini beberapa contohnya :

Bearings:
Bola besi kecil yg biasa disebut pelor, terletak dan berputar didalam hub dan bottom bracket

Bottom Bracket:
Terletak didalam cangkang botom bracket pada rangka sepeda, ini adalah bearing tempat dimana crank berputar.

Chainstays:
Batang rangka yg ujungnya terdapat cangkang bottom bracket dan ujung satunya lagi terpasang dudukan anting2 rd (rear dropout)

Chainring/Chainwheel:
Piringan bergerigi yg berada pada Chainset (komponen crank),

Chainset:
Satu set unit termasuk crank, chainring dan bottom bracket.

Crank:
Lengan ayun untuk mengayuh sepeda terpasang pada botom bracket dan di ujung satunya lagi terpasang pedal.

Derailleur:
Apa bila shifter digerakan, drailleur akan mendorong rantai searah as caset/sprocket (satu set gigi 8~9 buah yang terpasang di hub roda belakang) atau chain wheel (3 buah pada crank)

Disc Brake:
Rem yang berkerja pada piringan yg terpasang pada hub, bukan pada rim.

Flange:
Bagian hub yg menyerupai piringan berlubang-lubang dimana jeruji roda dikaitkan.

Freewheel:
Sebuah hub yg memungkinkan roda tetap berputar walaupun kayuhan berhenti.

Front Derailleur:
Sebuah alat yg membuat rantai perbindah searah as chainwhell

Grip Shift:
Ditemukan oleh SRAM pada thn 1987, shifter ini terpasang pada handle bar, sipengendara cukup memuntir shifter kedepan/kebelakang untuk memilih posisi gir, mirip seperti pada pengendara sepeda motor 

Hub:
Sebuah mekanis yg terdapat bearing didalamnya dan dikaitkan jari-jari, letaknya pada pusat roda

Rear Derailleur:
Sebuah alat yg membuat rantai perbindah searah as caset/sprocket 

Trigger Shifter:
Satu jenis shifter, yg terpasang pada handle bar, dan pengendara harus menggunakan jari jempol dan telunjuknya untuk memilih posisi gir

.